Sabtu, 28 September 2013

Stamford Bridge

Chelsea hanya memiliki satu stadion sepanjang sejarahnya yaitu Stamford Bridge setlah dibeli oleh Gus Mears dan Joseph Mears pada 1904. Luasnya pada waktu itu 12,5 hektar.

Arsitek Archibald Leatch yang pernah merancang Ibrox, Celtic dan Hampden Park adalah otak awalnya. Dimulai dengan bentuk mangkuk terbuka dan dan satu teras tertutup, Stamford Bridge pada awalnya memiliki kapasitas 100.000. Pembangunan teras bagian selatan yang menutupi seperlima tegakan memiliki julukan “shed end” setia menemani pendukung The Blues pada era 60-an hingga 80-an.

Pada tahun 70-an sebenarnya Stamford Bridge hendak di renovasi ulang namun
krisis keuangan membuat free holder menjual kepada pengembang property hingga awal 90-an dimulai kembali dengan sisi utara, barat dan selatan semua seatre dibuat lebih dekat dengan tepi lapangan hingga selesai pada 2001.

Di era ini Chelsea juga mengalami pengembangan di luar sektor sepakbola seperti pembangunan hotel, apartemen, bar dan Chelsea megastore dengan tujuan memberikan tambahan penghasilan bagi sisi bisnis.

Di era Abramovich, hak nama Chelsea kini dipegang oleh Chelsea Pitch Owners (CPO) dimana suporter menjadi pemegang saham utama untuk memastikan bahwa klub tidak dijual ke pengembang. Dengan begitu bila klub dibeli maka hak kepemilikan nama “Chelsea” tak bisa dipakai.

Sepanjang sejarahnya, Stamford Bridge pernah digunakan untuk even-even sepakbola semacam final Piala FA 1920/1922 dan juga sepuluh patai semi-final terakhir dimana terakhir pada tahun 1978.

Selain sepakbola, pertandingan-pertandingan olahraga lain seperti Rugby (All bLacks vs Middlesex,1905) dan (New York Giants vs Chicago White Sox, 1914), Tinju (Jimmy Wilde vs Joe Conn, 1918), Dirt Track Racing 1928-1932, Greyhound Racing 1932-1968, Midget Car Racing 1948-1980 dan kriket pada 1980.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar